-->

Beda Anak Beda Pintar


Assalamualaikum Dear Readers...



Biasanya lagi weekend itu adalah waktunya kita keluar untuk jalan2 ngajak si kecil. Karena Ayahnya kerja kantoran jadi bisa ngajak kita main kluar rumah ya pas weekend. Kadang aku suka ngajakin anak main ke outdoor dan juga main di indoor. Kalau outdoor biasanya ajak berenang atau main ke pantai. Ghazi ( 21 months-old ) emang suka banget main air, jadi kalau sama yang namanya berenang itu happy banget dia.

Anakku Ghazi tergolong anak yang aktif, kalau lagi pergi gak bawa stroller kerjaannya lari sana lari sini, sampe kita juga ikut ngos2an ngejar2in dia. Pernah suatu hari aku pergi sm temen2 sama Ghazi aja berduaan, dan dia tipe anak yang gak bisa diam lama duduk di kursi makan. Jadi aja itu judulnya aku gak bisa ngobrol2 banyak sama temen2 karena harus ngejar2 anaknya.

But I’m very happy, capek sih tapi ya seneng2 aja.. hehe.. 
Oia setiap anak itu kan punya perkembangannya masing-masing. Aku agak kurang suka sih sama sebagian orang tua yang suka ngebanding-bandingin anak yang satu dengan yang lain. Mulai dari “si ini kok kurus sih, si dia aja umur segini beratnya udah segini”. “Atau anak ini udah bisa ngomong ini kok anak kamu blm bisa sih, ihh si dia mah udah bisa lari kok si yang itu masih belajar jalan”. Kan #BedaAnakBedaPintar

Aku sebel banget deh sama sebagian org yang suka kayak gitu. Setiap Anak itu diberikan perkembangan yang beda-beda. Ada satu lebih dulu bisa jalan, ada satu yang lebih dulu bisa bicara. Dan semua ini tidak perlu jadi bahan perbandingan untuk membeda-bedakan dan mengunggulkan anak yang lain.

Tau gak kamu kalau anak-anak itu memiliki kepintaran yang berbeda-beda dan di bagi menjadi 8 jenis Kepintaran (menurut : Dr. Howard Gardner dari Harvard University, USA ) dan ini berlaku juga bagi orang dewasa. Dan kita semua memiliki punya 8 kecerdasan ini dalam taraf yang berbeda-beda.

Yang pertama adalah :
WORD SMART, kecerdasan ini melibatkan kemampuan berbahasa. Seorang anak dengan kecerdasan ini biasanya menonjol dengan terlihat suka mendengarkan cerita, suka bercerita, suka bermain peran dan permainan dengan kata-kata.
Nah cara stimulasinya kamu bisa mencoba utk mengajak anak bermain tebak-tebakan, misal ttg ciiri-ciri binatang.  Misal, “ Ayo tebak binatang apa yang putih, berkuping panjang dan bisa melompat trus sukanya makan wortel??” Anak seperti ini bisa menjadi seorang penulis, wartawan, atau penyiar radio. Cobalah untuk ajak anak untuk bercerita tentang apa yang iya lakukan hari ini dan bergantian dgn kita.

Yang kedua adalah :
NUMBER SMART, kecerdasan ini melibatkan kemampuan menganalisis masalah secara logis,menyelediki sesuatu secara ilmiah, dan dapat menemukan atau menciptakan rumus2 atau pola matematika. Anak-anak dengan kecerdasan ini  memiliki minat besar pada kegiatan explorasi, cerewet bertanya tentangg berbagai fenomena, dan menuntut jawaban yang logis.
Cara stimulasinya kamu bisa mulai mengajak si Anak berhitung, bisa dari menghitung jari tangan, menghitung jumlah orang didepannya atau apa saja. Bisa juga mengajak anak bermain balok susun yang berwarna-warni. Anak seperti ini bisa menjadi ilmuwan, dokter atau ekonom. Coba ajak anak kamu untuk bermain  toko-tokoan dirumah, dengan peran sebagai penjual dan pembeli.

Yang ketiga adalah :
PICTURE SMART, kecerdasaan ini melibatkan kepekaan mengobsevasi dan kemampuan berfikir dlm gambar. Si anak dapat membayangkan bentuk-bentuk geometri atau tiga dimensi dengan lebih mudah. Biasanya si anak suka bermain dengan puzzle, menggambar, bermain balok atau bisa juga ia suka menghabiskan waktu luang dgn melamun.
Stimulasinya biarkan anak kamu bereksplorasi saat dia menggambar. Gunakan bermacam-macam alat warna, misalnya kapur, krayon, cat warna dan juga dibantu dgn berbagai alat seperti gunting, sikat, bahkan sayuran atau buah-buahkan yang sudah di potong untuk dijadikan sebagai alat cetaknya. Anak ini bisa menjadi Arsitek, designer grafis, fashion designer, animator ataupun fotografer. Kamu juga bisa mengajak anak memilih gambar  dari majalah lalu digunting secara ajak kemudian minta dia untuk menyusunnya kembali.

Yang keempat adalah :
MUSIC SMART, Kecerdasan ini melibatkan kemampuan berpikir atau mencerna musik,  menggunakan musik sebagai sarana berkomunikasi, menginterpretasikan bentuk dan ide musikal, serta menciptakan pertunjukan dan komposisi yang ekspresif. Anak yang memiliki kecerdasan ini sensitif terhadap suara, struktur musik dan ritme. Ia kemungkinan bagus saat menyanyi atau memainkan alat musik.
Stimulasinya ialah dengan membangkitkan minat anak untuk mengenali dan merespon bermacam-macam suara yang dia dengar sehari-hari, misalnya suara bel pintu atau suara telepon. Kamu juga bisa memperdengarkan suatu irama tepuk tangan, lalu lihat apakah anak dapat mengulang irama tepukan Kamu tadi? Anak seperti ini ketika ia tumbuh besar ia bisa saja menjadi Komposer, musisi atau guru musik. Coba deh kamu bikin alat musik sederhana dengan benda-benda yang ada di rumah. Misalnya ember plastik dan sendok kayu sebagai drum dan alat pemukulnya.

Yang kelima adalah :
BODY SMART, Kecerdasan ini melibatkan kemampuan mengontrol gerakan, keseimbangan, ketangkasan dan keanggunan dalam bergerak. Anak-anak dengan kecerdasan gerak tubuh di atas rata-rata, senang bergerak dan menyentuh sesuatu dengan tangkas dan cepat. Keterampilan motorik halus dan kasarnya baik. Bisa dibilang, anak mengeksplorasi dunia dengan otot-ototnya.
Stimulasinya ialah memanfaatkan tubuh yang baik, terbentuk melalui pengalaman yang diperoleh sejak dini. Beri anak kesempatan untuk mengembangkan kepercayaan terhadap kemampuan tubuhnya dengan mengajaknya ke tempat-tempat yang aman untuk berksplorasi, baik dengan berjalan, berlari, berayun, memanjat, melompat, merangkak, maupun berenang. Cobalah untuk mendengarkan musik favorit anak, lalu menarilah bersamanya sambil bertepuk tangan, mengangkat atau menghentakkan kaki dan berputar. Anak dengan kecerdasan ini nantinya bisa menjadi seorang penari, atlet, aktris, atau pemain drama.

Yang keenam adalah :
PEOPLE SMART, Tipe kecerdasan ini melibatkan kemampuan memahami dan berkomunikasi dengan orang lain, serta melihat perbedaan orang lain dari segi suasana hati, temperamen dan motivasi. Anak dengan kecerdasan interpersonal yang menonjol,  cenderung lebih baik dan mudah menjalin interaksi sosial, serta sangat sensitif terhadap perasaan orang lain. Selain itu, dia juga berpeluang menjadi pemimpin di kelompoknya. Anak seperti ini bisa menjadi seorang pengajar, pekerja sosial, konselor, politisi, atau mediator. 
Stimulasinya dengan berbicara tentang perasaan kamu atau orang lain. Katakan padanya, “Nenek sedang sedih, Nak. Jadi, jangan dulu mengajaknya bermain boneka ya.”  Cobalah untuk membacakan buku cerita favorit anak. Tanyakan padanya apa yang dirasakan oleh karakter dalam cerita dan mengapa si tokoh merasa demikian.

Yang ketujuh adalah :
SELF SMART, Kecerdasan seperti ini melibatkan kemampuan memahami diri sendiri, ia dapat mengetahui siapa dirinya, apa yang ingin ia lakukan, bagaimana reaksi diri terhadap suatu situasi, dan memahami situasi seperti apa yang sebaiknya dihindari. Beberapa ciri anak dengan kecerdasan intrapersonal di atas rata-rata adalah tahu apa yang dapat dan tidak dapat dilakukan dalam lingkungan sosial, dan tahu siapa orang yang tepat untuk dimintai bantuan.
Anak itu butuh bantuan untuk memahami apa yang dia rasakan. Coba kaitkan tingkah lakunya yang tampak oleh Anda dengan kejadian yang mungkin menjadi pemicunya. Misalnya, “Kamu hentak-hentakkan kakimu karena kamu marah, ya. Apakah ini karena Bebi mengambil mobil-mobilanmu?” Anak dengan kecerdasan ini dapat menjadi seorang wiraswata atau seorang filsuf. Coba deh kamu gambar sesuatu yang bisa mewakili apa yang kamu rasakan. Minta si kecil melakukan hal yang sama. Bandingkan dan bahas gambar-gambar tersebut.

Dan yang terakhir kedepalan adalah :
NATURE SMART, Kecerdasan berkaitan dengan kemampuan merasakan bentuk-bentuk dan  menghubungkan elemen-elemen yang ada di alam. Anak-anak dengan kecerdasan naturalis yang menonjol memiliki ketertarikan yang besar terhadap lingkungan alam sekitarnya, termasuk binatang. Mereka tidak takut atau jijik untuk memegangnya, sejak kecil. Nantinya ia bisa saja menjadi seorang ilmuwan atau ahli konservasi alam.
Stimulasinya ialah dengan mengajak anak melihat proses tumbuh kembang makhluk hidup, misalnya kacang hijau menjadi tauge, atau ulat menjadi kupu-kupu. Atau kamu juga bisa memberinya suatu lahan atau pot agar si kecil bisa menanam dan memelihara sendiri satu tanaman dari benihnya, serta tahu apa yang dibutuhkan tanaman untuk tumbuh.  Ajaklah anak kamu  berjalan-jalan di taman kota, kebun raya, pantai atau tempat lain yang memiliki aneka ragam makhluk hidup. Beritahu nama-namanya dan ajak anak mengenalinya lebih jauh.

Jadi ternyata kecerdaan seseorang tidak bisa kita sama bandingkan satu dengan yang lain. Karena tiap anak mempunyai minat dan perkembangannya masing-masing. Dan biasanya seorang anak unggul dalam 1 atau 2 kepintaran. Tugas kita selaku orang tua nya harus dapat menemukan apa talenta dan keunggulan anak kita dan ini bukanlah tugas yang mudah buat orang tua, terutama Aku selaku Ibunya yang mengurusnya selama 24jam. Karena seorang Ibu adalah Madrasah bagi anak-anaknya.

Saudara Kandung dan Anak kembar sekalipun yang memiliki wajah yang identik, kepintaran mereka akan berbeda satu sama lain, begitu pula dengan minatnya. Kita selaku orang dewasa saja tidak suka di banding- bandingkan. We were born original, We don’t grow as a copy. So, mengapa kita masih suka membandingkan kepintaran si kecil? #BedaAnakBedaPintar


Ghazi and his cousin #BedaAnakBedaPintar


Berikut Video yang menarik dari Thomas Armstrong, Ph.D untuk lebih jelasnya :

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel