Jelang Lebaran, Waspadai Peredaran Uang Palsu
Kamis, 09/06/2016 23:41:15 | Dibaca: 25
Ilustrasi: Hati-hati, penukaran mata uang di pinggir jalan, selain terkena riba juga rentan terhadap peredaran uang palsu.
Samarinda (SI Online) – Bank Indonesia (BI) Perwakilan di Provinsi Kalimantan Timur mengimbau masyarakat menukarkan uang pecahan kecil ke tempat yang resmi ditunjuk yakni perbankan.
Hal ini untuk mencegah terjadinya peredaran uang palsu yang akan meningkat pada saat menjelang hari raya lebaran.
“Sejak tahun 2013 sampai tahun 2016 bulan Mei peredaran uang palsu terus meningkat. Banyak oknum yang akan memanfaatkan momentum hari lebaran untuk mendistribusikan uang palsu,” kata Kepala Kantor Perwakilan BI Kaltim, Mawardi BH Ritonga di sela-sela acara buka puasa bersama, Kamis (9/6/2016).
Data BI Kaltim menyebutkan, jumlah peredaran uang palsu ditemukan mencapai 539 keping tahun 2013. Kemudian, meningkat 641 keping tahun 2014 dan 826 keping pada tahun 2014. Lalu, sampai bulan Mei 2016 mencapai 563 keping.
“Anggaran peredaran uang palsu hingga akhir tahun 2016 ini bisa meningkat dua kali lipat dibandingkan tahun 2013 lalu. Uang yang banyak dipalsukan pecahan besar yaitu Rp100 ribu disusul Rp50 ribu,” kata Mawardi.
Lebih lanjut, Mawardi menjelaskan pencegahan uang palsu kini Bank Indonesia mengeluarkan kebijakan agar setiap bank bersama-sama menjalankan peran sebagai tempat penukaran uang yang resmi.
“Berbeda tahun sebelumnya, masyarakat datang ke kantor Bank Indonesia tukarkan uang pecahan kecil. Maka, tahun ini, kebijakan kami ada perubahan mendorong peran perbankan ditingkatkan untuk menjalankan layanan penukaran uang dan kita ingin masyarakat terlayani dengan baik, “ujarnya.
Selain membuka layanan penukaran uang di counter perbankan, BI Kaltim khususnya di Samarinda pada bulan Ramadan kali ini juga melakukan pembukaan layanan penukaran uang bersama sebanyak 13 kali di tujuh titik pusat kota. BI Kaltim membuka loket bekerjasama dengan bank swasta dan BUMN.
Proyeksi kebutuhan uang kartal perbankan atau outflow untuk Ramadan atau Juni 2016 ini di Kaltim sebesar Rp3.089 miliar atau mengalami kenaikan 18% dari realisasi outflow Ramadan tahun 2015 yaitu sebanyak 2.536 miliar. Kenaikan ini termasuk adanya pemenuhan pengiriman layanan kas titipan Kantor Perwakilan BI kaltim di tiga tempat.
“Tiga tempat itu yaitu uang tunai titipan Sangatta (Bank Pengelola BPD Cabang Sangatta), Kas titipan Berau (Bank pengelola BPD Cabang Berau) dan kas titipan Semporna (Bank pengelola BPD Cabang Semporna) , “kata Mawardi.
red: abu faza
sumber: Bisnis.com
Follow @SuaraIslamOn
–
sumber:suara-islam.com by tvmuh.com