-->

PBB Upayakan Bantuan Kemanusian Masuk Suriah Selama Ramadhan

Delattre – Ketua Dewan Keamanan PBB (sumber: middle east monitor)

New York  – Dengan suasana Ramadan di seluruh penjuru Irak, PBB mengusahakan masuknya bantuan kemanusiaan ke Irak pada Minggu (5/6), sebagaimana diberitakan Middle East Monitor. PBB minta izin rezim Suriah untuk memungkinkan pengiriman bantuan kemanusiaan ke daerah-daerah yang terkepung akibat dilanda perang, kata seorang pejabat tinggi PBB.

Francois Delattre, wakil tetap Perancis untuk PBB dan kini menjabat Presiden Dewan Keamanan PBB, mengatakan kepada wartawan bahwa Dewan akan meminta Damaskus untuk mengizinkan droping kemanusiaan melalui udara kemanusiaan yang sebelumnya pernah ditolak pemerintah Suriah.

Delattre menggambarkan bulan Mei sebagai “bulan yang buruk” bagi akses kemanusiaan. Delattre berkata: “Sebuah jumlah permintaan bantuan sangat tinggi untuk akses yang diperlukan d PBB masih ditolak oleh pemerintah Suriah.”

Rezim tidak menanggapi rencana internasional untuk memulai pengiriman bantuan pada 1 Juni, seperti yang diumumkan oleh Sekretaris Negara AS John Kerry, atas nama kelompok Internasional.

Namun demikian, Delattre menyebut upaya Dewan Keamanan sangat berguna untuk mencapai dengan pemerintah Suriah. Departemen Luar Negeri AS juga mengungkapkan penghargaan atas upaya tim PBB di lapangan untuk membantu mereka yang membutuhkan.

Dan benar saja, Suriah akhirnya setuju memberikan akses kepada rombongan darat untuk mengirim bantuan ke 12 wilayah terkepung selama Juni, kata PBB. Damaskus juga setuju untuk pengiriman bantuan ke tiga daerah lain, namun menolak permintaan pengiriman ke dua wilayah, kata badan PBB untuk urusan kemanusiaan, seperti dikutip AFP.

Perjanjian itu muncul ketika Dewan Keamanan membahas rencana PBB untuk memberikan bantuan makanan dan obat-obatan melalui udara untuk umum yang terjebak di beberapa wilayah terkepung. Beberapa diplomat mengabaikan hal tersebut, mengatakan kebenaran semacam itu sudah pernah diberikan pada masa lalu dan pada prakteknya tidak ada.

Menurut PBB, sebanyak 592.000 orang tinggal di wilayah terkepung di Suriah – mayoritasnya dikelilingi oleh pasukan rezim – dan empat juta lainnya tinggal di wilayah yang sulit dijangkau.Dari total permintaan akses ke 34 lokasi, 23 telah disetujui penuh, enam lokasi disetujui untuk beberapa pengiriman obat tapi bukan makanan, dan lima lokasi ditolak. Damaskus menolak akses ke daerah terkepung Al Wa’er di Homs, Suriah barat dan ke kota yang dikuasai pemberontak Zabadani di barat daya. sumber:suara-islam.com by tvmuh.com

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel